Jumat, 08 Desember 2023

SAMPAH ORGANIK TPST PIYUNGAN

Definsi Sampah Organik

Menurut Kementrian Dinas Lingkungan dan Kehutanan RI, Sampah Organik adalah sampah yang berasal dari sisa mahkluk hidup yang mudah terurai secara alami tanpa proses campur tangan manusia untuk dapat diurai. Sampah Organik bisa dikatakan sebagai sampah ramah lingkungan bahkan bisa diolah kembali menjadi suatu yang bermanfaat bila dikelola dengan tepat. Tetapi sampah bila tidak dikelola denga benar akan menimbulkan penyakit dan bau yang kurang sedap hasil dari pembusukan sampah organik.  Sampah Organik ini sampah yang sudah tidak dipakai lagi an sulit terurai. Sampah Organik yang tertimbun di tanah dapat menyebabkan pencemaran tanah karena sampah organik tergolong zat yang sulit terurai dan sampah itu akan tertimbun dalam tanah dalam waktu lama, ini menyebabkan rusaknya lapisan tanah. Menurut data dari DLHK DIY mencatat ada hampir 900 ton sampah yang masuk ke TPST Piyungan setiap harinya. Bahkan pada lebaran kemarin, 1.000 ton sampah masuk ke TPST Piyungan. Saat ini, TPST Piyungan menampung sampah dari 3 kabupaten yaitu kota Yogyakarta, Kabupaten Sleman, dan Bantul.

Adapun contoh – contoh sampah organik yaitu:

1)    Sisa makanan

Sisa makanan merupakan salah satu contoh sampah organik, contohnya sisa makanan seperti nasi, tulang ikan, kulit buah dan sayur, roti kadaluarsa, dan lain sebagainya. Sampah ini akan membusuk dan diurai oleh mikroorganisme. Nasi yang berada di tempat sampah akan ditumbuhi belatung yang berperan sebagai mikroorganisme pengurai nasi. Inilah peran pengurai lama – kelamaan nasi habis dimakan oleh belatung.

2)    Dedaunan

Dedaunan yang jatuh ke tanah dapat menjadi pupuk kompos alami. Daun yang membusuk apabila sudah terurai aan mengandung unsur hara dan mineral yang bermanfaat bagi kesuburan tanah dan tumbuhan

3)    Sisa sayuran, kulit buah, dan biji – bijian

Sisa sayuran yang dimaksud adalah batang kangkung yang tidak digunakan, batang brokoli, dan bonggol wortel. Kulit buah yang sering dibuang misalnya kulit pepaya, kuliit mangga, dan lain sebagainya. Biji – bijian seperti biji kacang hijau yang telah membusuk, biji semangka, biji nangka, dan lain sebagainya.

4)    Kotoran hewan

Bangkai hewan yang telah terurai juga dapat membantu menyuburkan tanah dan tanaman

B.    Jenis – jenis Sampah Organik

Berdasarkan jenisnya sampah organik dapat digolongkan menjadi 2 antara lain:

1.     Sampah Organik Basah

Sampah Organik basah adalah sampah organik yang banyak mengandung air. Sampah organik basah contohnya sisa sayur, kulit poisang, buah yang busuk, kulit bawang dan sejenisnya. Maka dari itu sampah organik basah ini dapat menimbulkan bau tidak sedak karena kandungan air yang tinggi menyebabkan sampah jenis ini cepat membusuk.

2.     Sampah Organik Kering

Sampah Organik Kering adalah sampah organik yang sedikit mengandung air. Contoh sampah organik misalnya kayu, ranting pohon, kayu dan daun – daun kering. Kebanyakan sampah organik sulit diolah menjadi lebih sering dibakar untuk memusnahkannya.

C.    Manfaat Sampah Organik

Berikut manfaat sampah organik yaitu:

1.     Sampah Organik untuk Kompos/Pupuk Organik

2.     Tambahan Pakan Ternak

3.     Sampah organik dapat diubah menjadi biogas dan listrik

D.    Dampak Sampah Organik

1.     Memproduksi Gas Metana

Hal pertama yang membuat tumpukan sampah organik bisa mengancam adalah gas metana. Sampah organik yang menumpuk bisa menimbulkan ledakan, karena tidak mendapatkan cukup paparan ogsige. Akibatnya, metagonen terus terakumulasi dalam jumlah besar dan terperangkap di dalam tanah. Saat di ambang batas, sampah meledak dengan kekuatan layaknya bom besar

2.     Aneka Penyakit Berbahaya

Ancaman sampah organik tidak berhenti pada gas metana. Karena faktanya, tumpukan sampah organik adalah habitat yang paling disukai oleh hewan-hewan seperti tikus, lalat, kecoa dan nyamuk. Deretan hewan yang bisa membawa berbagai penyakit menular melalui aneka bakteri dan virus. Selain itu juga masih banyak penyakit yang berpotensi untuk menular melalui sampah organik. Misal seperti penyakit tetanus yang bisa menjangkit, ketika ada sampah logam yang melukai kulit dan terkontaminasi oleh aneka bakteri. Penyakit lainnya juga resikonya lebih tinggi dengan adanya tumpukan sampah organik, seperti infeksi kulit, keracunan makanan, hepatitis A, infeksi salmonella dan seterusnya

3.     Memicu Global Warming

Sampah organik memang aman jika terbuka dan menyatu kembali ke alam. Masalahnya, lebih banyak sampah organik yang hanya menumpuk saja di tempat pembuangan akhir tanpa sirkulasi oksigen dan tidak terurai. Pada akhirnya molekul itu lepas ke udara menjadi gas metana yang 21 kali lebih berbahaya bagi lapisan ozon dibanding karbon dioksida karena menyerap panas lebih banyak. Dimana berikutnya berefek pada perubahan iklim yang lebih serius bagi kehidupan manusia di bumi. 

E.    Solusi dari sampah organk

1.     Habiskan dan makan secukupnya makanan

Pemborosan makanan adalah masalah besar di banyak negara. Mengurangi pemborosan makanan dapat mengurangi jumlah limbah organik yang dihasilkan.

2.     Memisahkan sampah organik dan anorganik

3.     Membuatnya menjadi kompos

Proses pengomposan adalah cara yang efektif untuk menguraikan limbah organik menjadi kompos yang berguna untuk tanaman. Kompos ini dapat digunakan sebagai pupuk organik yang ramah lingkungan.

4.     Banyak limbah organik, seperti kertas dan karton, dapat didaur ulang. Daur ulang membantu mengurangi limbah yang masuk ke tempat pembuangan akhir.

5.     Metana yang dihasilkan dari pembusukan limbah organik dapat ditangkap dan digunakan sebagai sumber energi terbarukan

 

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

SEND (Special Education Need and Disability)

  PRESS RELEASE SEND (Special Education Need and Disability) Special Education Need and Disability (SEND) merupakan kegiatan yang dilakukan ...